Jakarta: Sebagai upaya mencapai Sembilan Lompatan Kemenaker, Ditjen Binwasnaker dan K3 harus melakukan reformasi pengawasan ketenagakerjaan dan K3, melalui konsep grand design pengawasan ketenagakerjaan.
Melalui pencanangan Sembilan Lompatan Kemenaker, berbagai hal harus dilakukan untuk menghadapi tantangan bidang ketenagakerjaan, yaitu mulai dari bonus demografi yang mengakibatkan tingginya angka penduduk bekerja hingga situasi pendemi yang berimbas terhadap banyaknya pekerja ter-PHK, dirumahkan, dan dikurangi jam kerjanya.
“Meskipun konsep ini masih perlu disempurnakan, grand design ini dapat menjadi acuan Ditjen Binwasnaker dan K3 dalam mencapai kondisi ideal, untuk menjawab tuntutan masyarakat akan pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan yang berintegritas dan kredibel,” ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi.
Bagaimana tanggapan kamu mengenai artikel ini?
Anwar Sanusi mengingatkan kepada jajaran Ditjen Binwasnaker dan K3 agar tetap menjaga fokus bekerja dalam mencapai sasaran kinerja. Selain itu juga penting dalam organisasi untuk menjaga kekompakan, serta kerja sama tim.
“Tidak mungkin suatu unit dapat mencapai tujuan secara maksimal tanpa adanya dukungan dari unit lain,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Binwasnaker dan K3 Kemenaker Haiyani Rumondang mengharapkan upaya kolaboratif dan inovatif perlu ditingkatkan untuk mencapai greater goals of organization, yaitu arah kebijakan Ditjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker serta visi misi Presiden Tahun 2019-2024.
“Saya berharap dari Rakernis ini dapat menghasilkan strategi-strategi baru dalam mencapai sasaran dan kinerja Direktorat Jenderal yang kita cintai ini,” ujar Haiyani.
(ROS)