Jakarta: Penyaluran dana program kartu sembako dilakukan di seluruh Indonesia. Di Denpasar, Bali, bantuan diberikan kepada 148.262 keluarga penerima manfaat (KPM).
“Bantuan telah disalurkan kepada 148.262 KPM dengan tiga metode, yaitu diambil langsung di Kantor Pos, disalurkan melalui komunitas, atau diantarkan langsung ke rumah KPM,” kata Kepala PT Pos Denpasar Poergiyanto.
Dana yang diberikan kepada KPM sebanyak Rp600 ribu untuk tiga bulan sekaligus, yaitu Januari, Februari, dan Maret (per bulan Rp200 ribu).
Bagaimana tanggapan kamu mengenai artikel ini?
Dibandingkan bantuan dalam bentuk sembako, penerima lebih menyukai bantuan tunai.
“Masyarakat menyukai program tunai karena jelas, tidak ada zero transfer, dan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ujar I Gusti Ayu Laxmy Sarastwaty, S.S.Hum dari Dinas Sosial Kota Denpasar.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Ayu, “Dinas Sosial Kota Denpasar telah melakukan sosialisasi penuh bersama PT Pos kepada seluruh desa dan lurah di Kota Denpasar bahwa saat ini PT Pos yang langsung mengantarkan bantuan ke rumah-rumah dengan melakukan geo tagging.”
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
Untuk diketahui, ketika petugas juru bayar datang mengantarkan bansos ke rumah KPM, akan dilakukan verifikasi data berupa pencocokan NIK KTP dengan undangan yang diterima KPM, pencocokan wajah penerima menggunakan (face recognition), memotret rumah KPM, dan dilakukan geo tagging.
Penggunaan biometrik melalui face recognition tersebut terkoneksi dengan Disdukcapil, sehingga membantu pemutakhiran data penerima bantuan.
Sementara itu, juru bayar Pos Denpasar, Dewa Ayu Mila Adaningrum, mengaku telah menyalurkan bantuan kepada 189 KPM di Desa Lotundo.
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
“Kita datang ke rumah warga yang tidak bisa mengambil langsung ke Desa Lotundo. Di sana kita lakukan tiga langkah verifikasi, yaitu pengenalan wajah, isi dan tanda tangan danom (daftar serah terima), serta geo tagging foto rumah KPM,” tutur Mila.
Banyak bertemu langsung dengan KPM, Mila mengungkapkan masyarakat penerima bantuan lebih senang jika bantuan berupa uang tunai.
“Program sekarang dengan memberikan uang tunai lebih bermanfaat lagi, lebih efisien. Mereka bisa beli barang sesuai kebutuhan,” katanya.
Salah satu KPM, Nyoman Nyempeng, sangat bersyukur bisa mendapatkan bantuan.
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
“Sebelum covid, ada penghasilan sedikit dengan berladang. Saya senang terima bantuan karena membantu meringankan beban. Terima kasih Kemensos dan Pos Indonesia,” kata Nyoman.
KPM lainnya, Ni Putu Budi Diantari, tak kalah gembira. Bantuan uang tunai Rp600 ribu akan digunakannya untuk beli sembako.
“Kalau dulu terima bantuan berupa beras, telur, sayur. Kalau sekarang dapat Rp600 ribu. Nanti mau saya pakai untuk beli beras, telur, minyak,” ujar Ni Putu.
Sementara itu pemilik toko bahan sembako, I Ketut Kata, juga ikut bahagia karena para KPM kerap membelanjakan uang bantuan di tokonya.
“Sebelum pandemi lancar jualan, sekarang berkurang hingga 50 persen. Mohon kita diberi bantuan agar dapur terus ngebul,” ujarnya.
(ROS)