Jakarta: Program Makmur PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mampu mendorong produktivitas pertanian masyarakat, khususnya komoditas padi di Desa Panca Agung, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Pendampingan program Makmur PKT mampu meningkatkan hasil panen petani mencapai lima ton per hektare, dari sebelumnya maksimal dua ton per hektare.
Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta mengatakan, program Makmur kali ini dilaksanakan di atas lahan seluas 24 hektare dengan kenaikan produktivitas mencapai 150 persen berdasarkan hasil panen rata-rata para petani.
“Program ini merupakan salah satu fokus PKT bersama Pupuk Indonesia melalui sinergi BUMN, guna mendorong pengembangan sektor pertanian dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional,” ujar Hanggara, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 7 Maret 2022.
Bagaimana tanggapan kamu mengenai artikel ini?
Sesuai tujuannya, peningkatan produktivitas melalui program Makmur dilaksanakan PKT dengan memfasilitasi berbagai kemudahan bagi petani. Mulai dari penyediaan agroinput seperti bibit, pupuk dan pestisida, akses permodalan melalui Himbara, pendampingan berkala pengelolaan lahan, asuransi pertanian untuk antisipasi gagal panen, hingga jaminan pembelian hasil panen oleh offtaker secara kontinyu di atas rata-rata harga pasar.
Selain itu, program Makmur juga mengajak generasi muda kembali bertani dan melirik pertanian sebagai sektor potensial, sekaligus mendorong peningkatan penggunaan pupuk non subsidi untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi.
“Melalui optimalisasi tata kelola pertanian pada program Makmur, kesejahteraan petani pun dapat kita tingkatkan. Hal ini melihat produktivitas hasil yang jauh lebih tinggi dengan kepastian pembelian hasil panen secara berkala,” tegasnya.
Tahun ini, PKT menargetkan realisasi program Makmur seluas 60 ribu hektare di seluruh wilayah tanggung jawab distribusi perusahaan, untuk berbagai komoditas pertanian. Target tersebut optimis tercapai selama 2022, melihat realisasi saat ini sudah mencapai 20 ribu hektare dengan komoditas kentang, semangka, padi, hingga jagung.
“Begitu juga untuk akuisisi petani, program Makmur PKT telah menggandeng tujuh ribu lebih petani dari target sembilan ribu orang di 2021,” ucap Hanggara.
Mewakili petani, Kepala Desa Panca Agung Heri Purwanto menyampaikan apresiasi atas pendampingan PKT bagi para petani di wilayahnya, sehingga sektor pertanian yang awalnya mulai ditinggalkan masyarakat karena tidak memberikan hasil yang sesuai, kini kembali berpotensi untuk dikembangkan dengan program Makmur.
Dirinya berharap program ini dapat lebih dikembangkan di Desa Panca Agung, mengingat luasan lahan yang tersedia mencapai 300 hektare untuk area persawahan maupun komoditas lainnya, sehingga lebih banyak petani yang bisa bergabung dan mendapatkan manfaat.
“Meski saat ini baru 30 petani yang bergabung, tapi kami optimistis ke depan jumlah tersebut akan meningkat karena hasilnya sangat memuaskan. Kami harap PKT bisa terus memperluas program ini agar petani kami bisa kembali bangkit dan mengoptimalkan sektor pertanian,” pungkas Heri.
(ABD)