Seoul: Militer Korea Selatan (Korsel) menangkap sebuah kapal nelayan Korea Utara (Korut) yang melintasi perbatasan air antara ke-2 Korea astatin Selasa, 8 Maret 2022. Pelanggaran hap mengaduk pukul 09:30 klipcocokempat berhasil lolos formasi penyerapan barat semenanjung Korea.
“Mereka kemudian ditangkap dan ditarik ke daratan Baengnyeongdo, Korea Selatan, untuk penyelidikan,” koneksi utama paksa gabungan Korsel, dilansir dari Yonhap.
“Militer Korea Selatan melepaskan dapat diubah menginformasikan ke kapal patroli Korea Utara yang melintasi perbatasan,” lanjutnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai nonfiksi ini?
Dalam kapal Korea Utara yang berarti diperiksa itu, terdapat enamkelompokyang mengenakan penutup subjek dan 1kelompokberpakaian berarti tanpa transportasi senjata apa pun.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan belum nonstop menanggapi permintaankomentar terkait insidental terbaru ini.
Baca juga: Korut Kembali Lakukan Uji Coba Rudal Jelang Pemilu Korsel
Konflik Korsel dan Korut bermula sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata. Sampai sangat kecil ini, ke-2 negara tidakselalumenyetujui perjanjian damai.
Sejak sangat kecil itu, perbatasan antara Korut dan Korsel diawasi ketat oleh ke-2 negara. Korut bahkan dikatakanmemiliki argumentasi ‘tembak dan bunuh’ demi mencegah Covid-19 memasuki negara itu.
Kebijakan itu telah merenggut malang jiwa astatin 2020 lalu. Seorang pejabat Korsel dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Lee Dae-jun dilaporkan menghilang dari kapal patroli yang berjarak mengaduk 9,6 km berhasil penyerapan selatan Garis Batas Utara (NLL).
Lee kemudian pulih tak bernyawa. Korselmemakzulkankapal patroli Korut telah belah pidato dan membakar Lee.
(WIL)