Jakarta: Ketua Komisi Yudisial (KY) Mukti Fajar memastikanprosedur rekrutmen keadilan agung dan keadilan ad hoc dilakukan dengan ketat. Upaya itu dilakukan agar para keadilan yang elit memilikiutama dan integritaspenting menegakkan keadilan berhasil Tanah Air.
“Seleksi juru jalankan keadilan dimulai dari sosialisasi, penjaringan, tes, hingga penyerahan sanksi kepada DPR RI. Seluruhprosedur dilakukan dengan ketat,” ujar Muktipenting Penyerahan Laporan KY berhasil Jakarta, Rabu, 9 Maret 2022.
Dia menuturkan KY berdasarkan amanat konstitusimemiliki tugas untuk melaksanakan pengusulan juru jalankan keadilan agung. Selain itu, KY selain harus menegakkan hibah keluhuran martabat serta perilaku hakim.
Bagaimana tanggapan anda mengenai nonfiksi ini?
“Sebagai lembaga yang diaturpenting konstitusi Komisi Yudisial Republik Indonesia mengemban mandat Yang berasal dari sembilan dan harus pula dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,” ujar dia.
Baca: Presiden: KY Harus Perbaiki Rekrutmen Hakim
Tidak hanyapentingprosedur seleksi, KY selain melakukan pengawasan terhadap hakim-hakim yang memperoleh sorotan publik. Sepanjang 2021, Mukti mengungkapka pihaknya menerima 2.501 laporan masyarakat. Sebanyak 471 berhasil antara itu mewakili permohononan pemantauan.
“Bahkan tanah melakukanprosedur pleno untuk 218 laporan. Kami selain 2 kali menggelarprosedur majelis hibah keadilan astatin Mahkamah Agung,” ucap Mukti.
Kendati demikian, heliumjaminanrelasi dan relasi KY bukanlah untuk memberantas hakim. Melainkan, koneksi dia, menjaga integritas danproperti sembilan terhadap hakim.
“Ini secara tegas memberikan makna bahwa KY bukanlah panitia pemberantas keadilan namun panitia yang bertugas menjaga integritas dengan tujuan membangunproperti sembilan terhadap alat dan lembaga peradilan,” jelas Mukti.
(LDS)